Tingkatkan Peran Peneliti dalam Kerja Sama 'Triple Helix'
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/Juli%202020/JKA_0643.jpg)
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel . Foto : Jaka/Man
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel menilai harus ada kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan peran peneliti dan industri dalam penerapan kerja sama triple helix. Dijelaskannya, sebagai industri kreatif, salah satu kunci keberhasilan pengembangan industri jamu dan obat tradisional terletak kolaborasi yang kuat antara kalangan peneliti, pemerintah, dan industri dalam program riset dan pengembangan. Hal tersebut dikenal dengan istilah triple helix.
“Kerja sama triple helix ini betul-betul harus terwujud, bukan sebatas konsep saja seperti selama ini. Kerja sama ini tidak hanya dalam pengembangan industri herbal, tetapi juga bagi pengembangan sub ekonomi kreatif lainnya yang berbasis teknologi, budaya, maupun sumber daya alam,” kata Rachmat Gobel dalam siaran persnya kepada Parlementaria, Selasa (14/7/2020).
Oleh karena itu menurut politisi dapil Gorontalo ini, harus ada kebijakan dari pemerintah untuk meningkatkan peran peneliti dan industri dalam menerapkan triple helix. Peran pemerintah untuk menjembatani kolaborasi tersebut sangat penting seperti insentif bagi industri dan peneliti.
Ia yakin atas kemampuan kajian dan penelitian yang dihasilkan dari para peneliti dan ahli farmasi Indonesia. Kajian mereka terbukti dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Bahkan hasil penelitian itu berhasil dikembangkan dan diproduksi secara industri dan mampu membuktikan produknya menguasai pasar domestik dan ekspor.
Meski demikian, diakuinya, dibanding negara-negara lain, Indonesia tertinggal dalam memberi insentif kepada industri dalam program riset dan pengembangan inovasi. Hal ini antara lain terlihat pada tertinggalnya Indonesia dalam menerapkan proses hilirisasi dalam industri.
“Berbagai masalah yang terkait dengan birokrasi dan insentif untuk mendorong penelitian dan pengembangan produk industri harus mendapat perhatian dan secepatnya diselasaikan agar visi Indonesia Negara Maju pada 2045 betul-betul bisa terwujud,” ujar politisi Fraksi Partai NasDem ini. (ayu/es)